BEBERAPA HAL PENTING YANG
HARUS DIPERHATIKAN DALAM PROSES PEMBEKAMAN
1.
Bekam
tidak dianjurkan terhadap:
·
Penderita
diabetes (kencing manis) atau pendarahan, kecuali juru bekam yang benar-benar ahli.
·
Pesakit
yang fizikalnya sangat lemah
·
Penderita
infeksi kulit yang merata
·
Orang
tua, jika mereka tidak sangat membutuhkannya, karena lemahnya fisik mereka
·
Anak-anak
penderita dehidrasi (kekurangan cairan) (tidak dibenarkan bekam basah)
·
Penderita
penyakit kanser darah
·
Penderita
yang sering mengalami keguguran kandungan
·
Penderita
penyakit gila dan ketidakstabilan emosi
·
Penderita
Hepatitis A dan B apabila sedang dalam keadaan parah. Adapun bila keadaan sudah
tidak parah atau penyakit tersebut merupakan penyakit menahun, maka tidak
mengapa untuk diubati dengan bekam
·
Pengidap
penyakit kuning karena hepatitis
·
Pesakit
yang melakukan cuci darah
·
Pesakit
yang mengalami kelainan denyutan jantng, kecuali di bawah pengawasan dokter dan
orang yang benar-benar ahli bekam
·
Penderita
kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi atau penderta flu dan semisalnya,
kecuali setelah ia tidak lagi merasa kedinginan
·
Wanita
hamil pada 3 bulan pertama
·
Terhadap
orang yang kerasukan, terkena sihir, guna-guna, dan sebagainya, kecuali juru bekam
yang telah mampu menghadapi kasus-kasus semacam ini.
·
Pada
orang yang baru pertama kali melakukannya, kecuali setelah dilakukan persiapan mental
baginya. Yang paling baik adalah hendaknya ia melihat orang lain yang berbekam
dihadapannya. Selain itu, ia perlu mendengar tentang keutamaan-keutamaan dan
manfaat bekam
·
Pesakit
yang masih menggunakan obat pelancar darah, kecuali dengan sangat hati-hati.
·
Demikian
pula terhadap orang yang kelelahan, sehingga ia beristirahat
·
Pesakit
penyakit jantung, tidak boleh dilakukan terhadap pesakit yang menggunakan peralatan
bantu untuk mengatur detik jantung.
·
Terhadap
orang yang baru memberikan derma darah kecuali setelah berlalu beberapa hari, tergantung
kondisi kesehatannya. Demikian pula terhadap penderita vertigo, sampai keadaan dirinya
rileks.
·
Pengguna
obat-obat perangsang tidak dianjurkan untuk dibekam, kecuali setelah meninggalkannya.
Penderita ketakutan juga sebaiknya menunggu sampai kondisi kejiwaannya tenang.
2.
Sebaiknya
dihindari pembekaman langsung sesudah mandi
3.
Sebaiknya
dihindari pembekaman setelah pesakit mengalami muntah
4.
Dianjurkan
tidak langsung makan sesudah berbekam, tetapi boleh minum madu atau minuman yang
memulihkan kesegaran tubuh
5.
Pada
penderita dengan kelainan cairan lutut, dalam pembekaman jangan sampai gelas
bekam dipasang pada daerah yang sakit, melainkan di sekitarnya.
6.
Varises
yang terjadi di betis, maka pembekaman dilakukan di kanan kiri varises secara
hati-hati
7.
Pembekaman
terhadap pesakit yang mengidap penyakit liver (hati) harus dilakukan secara
sangat hati-hati
8.
Penderita
penyakit perdarahan atau diabetes (kencing manis) jika dilakukan pembekaman,
maka tidak dengan sayatan, melainkan dengan tusukan ringan dengan jarum
akupuntur
9.
Untuk
penderita tekanan darah rendah hendaklah daerah punggung bagian bawah tidak dibekam.
Pembekaman hendaknya juga dilakukan satu demi satu, jangan dilakukan pembekaman
sekaligus di dua tempat atau lebih secara bersamaan
10.
Untuk
penderita anemia, pembekaman dilakukan satu demi satu, sesuai dengan kesiapan
kondisi tubuhnya. Jika pasien mengalami pingsan, maka gelas bekam harus segera
dicabut dan pesakit diberi minuman yang mengandung gula (air manis).
11.
Jangan
melakukan bekam kecuali setelah bertanya kepada pesakit, apakah aliran darahnya
deras, apakah ia mengidap diabetes, penyakit-penyakit hati (hepatitis), kanker,
urat yang robek, dan ada cairan di lututnya.
12.
Bekam
terhadap wanita harus dilakukan oleh sesama wanita atau laki-laki yang menjadi mahramnya
13.
Tidak
boleh dilakukan bekam di atas simpul otot, tapi bisa dilakukan penyedotan
dengan gelas,tanpa penyayatan (bekam kering)
14.
Bagi orang tua dan anak-anak, hanya dilakukan
penyedotan ringan
15.
Tidak
dianjurkan melakukan bekam dalam keadaan sangat kenyang atau sangat lapar
16.
Dianjurkan
mandi air hangat dan melakukan pemijatan setelah berbekam
17.
Ditegaskan
pada pesakit agar sehari sebelum dan sesudah bekam tidak berhubungan badan (bersetubuh)
dengan isterinya untuk menghindari lemah badan.
18.
Jika
pesakit pengsan lantaran bekam, hendaknya dibaringkan dan disapu minyak jinten
hitam (habbatussauda) pada bagian tengkuknya dan dipijati perlahan hingga sadar.
Juru bekam tidak perlu kuatir, sebab hal itu sudah biasa terjadi karena keadaan
fizikal pesakit yang kurang fit. Juru bekam hendaknya menenangkan pesakit
ketika telah sadar dan bekam bisa dilanjutkan lain waktu ketika keadaan pesakit
sudah normal.
19.
Dapat
juga untuk pesakit yang pingsan hendaknya dibaringkan di atas lantai yang tidak
dingin dengan posisi terlentang, kemudian angkat kaki setinggi mungkin atau
telungkup dan angkat kaki dan tekuk berulang kali.
Sumber : Materi
Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si (boleh dimuatturun di
internet)
0 ulasan:
Catat Ulasan